MAKALAH: PERAN DAN TUGAS GURU


TUGAS TERSTRUKTUR                                                     DOSEN PEMBIMBING
Profesi Keguruan                                                        Dra. Hj. Nurjannah Rianie, M.Ag

“ TUGAS DAN PERAN GURU DALAM PROGRAM PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
LAILA RAHMATINA          : 1201210417
MAHMUDAH                       : 1201210422
YENNI IRMAWATI             : 1201210487
                                               
Description: Description: Lambang_IAIN_Antasari.png

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Guru adalah sebagai agen pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam program pembelajaran. Sebagai seorang calon pendidik kita harus tahu bagaimana cara kita memberikan motivasi terhadap peserta didik kita, khususnya memberikan motivasi agar peserta didik kita rajin belajar. Belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan apabila diikuti dengan motivasi yang tinggi yaitu motivasi belajar. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar peserta didik dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Pemahaman akan pengertian dan pandangan akan banyak mempengaruhi peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya, aktivitas  guru dalam mengajar serta aktivitas peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan hanya sekadar proses penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya yang cukup kompleks.
Dalam makalah ini akan dijelaskan apa saja peran dan tugas seorang guru dalam program pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
            Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah:
1.      Bagaimana Proses dalam Pembelajaran ?
2.      Apa saja Komponen-Komponen dalam Proses Pembelajaran ?
3.      Apa saja Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran ?
4.      Apa saja Peran Guru dalam Proses Pembelajaran ?
C.    Tujuan Penulisan
            Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi dua bagian, yaitu tujuan khusus umum dan khusus. Tujuan umum adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:
1.      Untuk dapat Menjelaskan Proses dalam Pembelajaran.
2.      Untuk dapat Menjelaskan Komponen-Komponen dalam Proses Pembelajaran.
3.      Untuk Mengetahui dan Memahami Apa saja Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran.
4.      Untuk Mengetahui dan Memahami Apa saja Peran Guru dalam Proses Pembelajaran.
D.    Metode Penulisan
            Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan studi literatur sebagai teknik pendekatan dalam proses penyusunan dan penulisan makalah ini. Selain itu juga menggunakan pencarian di Internet.














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Proses dalam Pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang dikelompokkan ke dalam 4 hal, yaitu (1) proses informasi, (2) perkembangan pribadi, (3) interaksi sosial, dan (4) modifikasi tingkah laku.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif . Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yaitu interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan.[1]
B.     Komponen-Komponen dalam Proses Pembelajaran
Komponen-komponen dapat menunjang kualitas pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang komponen-komponennya terdiri dari :
1.    Siswa
Siswa yang semula dipandang sebagai objek pendidikan bergeser sebagai subjek pendidikan, siswa adalah kunci dari semua pelaksanaan pendidikan.Tidak ada pendidikan tanpa peserta didik..
2.    Guru
Guru adalah sebuah profesi, oleh karena itu pelaksanaan tugas guru harus profesional. Walaupun guru sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan pribadi dan keunikan tersendiri sebagai pribadi, namun guru mengemban tugas mengantar peserta didiknya menapai tujuan. Untuk itu guru harus menguasai seperangkat kemampuan yan disebut dengan kompetensi guru.
3.    Tujuan
Tujuan yang harus dipahami oleh guru adalah tujuan berjenjang, mulai dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan umum pembelajaran sampai tujuan khusus pembelajaran.
4.    Materi
Setiap aktivitas belajar mengajar harus ada materinya.Semua materi pembelajaran harus diorganisasikan secara sistematis agar mudah dipahami oleh anak. Materi disusun berdasarkan  tujuan dan karakteristik siswa.
5.    Metode
Metode mengajar merupakan cara atau teknik penyampaian materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh guru, metode mengajar ditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik anak.
6.    Sarana/Alat/Media
Agar materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa, maka dalam proses balajar-mengajar digunakan alat pembelajaran. Alat pembelajaran dapat berupa benda yang sesungguhnya, imitasi, gambar, bagan, grafik, tabulasi, dan sebagainya yang dituangkan dalam media. Menggunakan sarana atau alat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan anak, materi, dan metode pembelajaran
7.    Evaluasi
Evaluasi harus digunakan untuk menyusun graduasi kemampuan peserta didik sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan kepada semua pihak. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif, dan efektif. Evaluasi dilaksanakan berpedoman pada tujuan dan materinpembelajaran.
8.    Lingkungan
Lingkungan pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting demi suksesnya belajar siswa.Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan psikologis pada saat pembelajaran berlangsung.[2]
Dari uraian ini jelaslah bahwa belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.[3]
C.    Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Guru sebagai agen pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini peran guru terkait dengan peran siswa dalam belajar.[4]
Jabatan guru mempunyai banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.[5]
Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih.[6] Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orangtua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam menalar. Bila seorang guru dalam penampilnnya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para siswanya. Para siswa enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat diserap sehingga setiap lapisan masyarakat (homoludens, homopuber, dan homosapiens ) dapat mengerti bila menghadapi guru.
Masyarakat menepatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharap kan masyarakat masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia inndonesia seutuhnya berdasarkan pancasila.
Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyrakat, bahkan guru pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor condisio sine question yang tidak mungkin digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontemporer.
Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan dengan zaman dan sampai kapan pun diperlukan.[7]
Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Bahkan bila dirinci lebih jauh, tugas guru tidak hanya yang telah disebutkan. Menurut Roestiyah N.K., bahwa guru dalam mendidik peserta didik bertugas untuk:
1.      Menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
2.      Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar Negara kita Pancasila.
3.      Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik sesuai Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No. II Tahun 1983.
4.      Sebagai perantara dalam belajar.
5.      Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik ke arah kedewasaan.
6.      Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
Anak nantinya akan hidup dan bekerja, sebagai mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah di bawah pengawasan guru.
7.       Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalani lebih dahulu.
8.      Guru sebagai administrator dan manajer.
9.      Pekerjaan guru sebagai suatu profesi.
10.  Guru sebagai perencana kurikulum.
11.  Guru sebagai pemimpin (Guidance worker).
12.  Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.
Dengan meneliti poin-poin tersebut, tahulah bahwa tugas guru tidak ringan. Profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa, seningga dapat menunaikan tuga dengan baik, dan ikhlas. Guru harus mendapatkan haknya secara proposional dengan gaji yang patut diperjuangkan melebihi profesi-profesi lainnya, sehingga keinginan peningkatan kompetensi guru dan kualitas belajar peserta didik bukan hanya sebuah selogan di atas kertas.[8]
D.    Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
Minat, bakat, kemamapuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar.[9]
Peran dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana  yang dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Priciples of Student Teaching, antara lain guru sebagi pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkunagn, pertisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Yang akan dikemukan disini adalah peranan yang dianggap paling dominan dan di klasifikasikan sebagai berikut.
a.       Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
b.      Guru sebagai pengelola kelas
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyadian dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa memperoleh hasil yang di harapkan.
c.       Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi behasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik.
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
d.      Guru sebagai evaluator
                        Dalam satu kali proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
            Dengan penilaian, guru dapat mengatahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Dengan penilaian guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika di bandingkan dengan teman-temannya.[10]
            Guru yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, setidak-tidaknya menjalankan tiga macam tugas utama yaitu;
1.    Merencanakan
Perencanaan yang dibuat, merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dalam pengajaran, sehingga tercipta suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan ini meliputi :
a.    Tujuan apa yang hendak dicapai, yaitu bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar.
b.    Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.
c.    Bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
d.   Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengkur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.
2.    Melaksanakan Pengajaran
Pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada apa yang tertuang dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar mengajar itu sendiri. Oleh sebab itu, guru sepatutnya peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan  pola tingkah lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapi. Situasi pengajaran itu sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.    Faktor Guru
Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri.Pola mengajar ini tercermin dalam tingkah laku pada waktu melaksanakan pengajaran.Gaya mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan, yang dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep konsep Psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksanakan.
b.   Faktor Siswa
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian.Kecakapan yang dimiliki masing masing siswa itu meliputi kecakapan potensial yang memungkinkan untuk dikembangkan, seperti bakat dan kecerdasan maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar.
c.    Faktor Kurikulum
Secara sederhana, arti kurikulum dalam kajian ini menggambarkan pada isi atau pelajaran dan pola interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan terrtentu.Bahan pelajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada tujuan yang hendak dicapai.
d.   Faktor Lingkungan
Lingkungan ini meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan ini pun dapat menjadi salah satu faktor  yang mempengaruhi situasi belajar.
3.    Memberikan Balikan
Balikan mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat dan antusias siswa dalam melaksanakan tugas belajar. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah, bahwa belajar itu ditandai oleh adanya keberhasilan dan kegagalan.
Upaya memberikan balikan harus dilakukan secara terus menerus. Dengan demikian, minat dan antusias siswa dalam belajar selalu terpelihara.Upaya itu dapat dilakukan dengan jalan melakukan evaluasi.Hasil evaluasi itu sendiri harus diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan, sehingga mereka dapat mengetahui letak keberhasilan dan kegagalannya.Evaluasi yang demikian benar benar berfungsi sebagai balikan, baik bagi guru maupun bagi siswa.Persyaratan yang perlu dimiliki oleh seorang guru, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan berhasil yaitu :
a.    Penguasaan materi pelajaran
b.    Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip Psikologi
c.    Kemampuan menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar
d.   Kemampuan menyesuaikan diri dengan  berbagai situasi baru[11]







BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Yang termasuk komponen belajar mengajar antara lain tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai tidaknya tujuan.
Guru dalam mendidik peserta didik bertugas untuk:
e.       Menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
f.       Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar Negara kita Pancasila.
g  Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik sesuai Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No. II Tahun 1983.
h.      Sebagai perantara dalam belajar.
i.        Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik ke arah kedewasaan.
j.        Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
Anak nantinya akan hidup dan bekerja, sebagai mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah di bawah pengawasan guru.
k.       Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalani lebih dahulu.
l.        Guru sebagai administrator dan manajer.
m.    Pekerjaan guru sebagai suatu profesi.
n.      Guru sebagai perencana kurikulum.
o.      Guru sebagai pemimpin (Guidance worker).
Peran dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana  yang dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Priciples of Student Teaching, antara lain guru sebagi pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkunagn, pertisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.
B.     Saran-Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Apabila ada kesalahan baik dalam penjelasan maupun dalam penulisan, kami minta maaf. Kami mengharap kritik dan saran yang membangun agar dapat menjadi sumber rujukan sehingga menjadikan apa yang kami buat ini lebih baik di masa mendatang. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiiin.





















DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Djamarah, Syaiful Bahri . 2005. Guru dan Peserta didik  dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing
Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
www.majalahpendidikan.com





[1] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 4-5
[2] www.majalahpendidikan.com
[3] Moh. Uzer Usman, loc. cit.,
[5] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Peserta didik  dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005) hal. 37
[6] Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), hal. 25
[7] Moh. Uzer Usman, op. cit., hal. 6-8
[8] Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., hal. 39
[9] E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 35
[10] Moh. Uzer Usman, op. cit., hal. 9-12
[11] Muhammad Ali,Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004). hal.

Komentar

  1. TERIMAKASIH ILMUNYA BERGUNA SMG BERKAH

    BalasHapus
  2. Terima kasih kembali kakak, Aamiiin manfaat barakah istiqamah tuk kita semua... 🤗

    BalasHapus
  3. Betway Casino Bonus Code is MAXBONUS | ᐈ 30 Free Spins
    Casino Review, Bonuses, FAQ & casinosites.one More! New players https://jancasino.com/review/merit-casino/ welcome aprcasino bonus $10 no worrione deposit bonus + 100% up to $1000 in Betway 바카라 사이트 Casino Bonuses!

    BalasHapus
  4. ماشاء الله تبارك الله
    جزاكم الله خيرا كثيرا :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Konversi Agama Psikologi Agama

Bagaimana Hukum Membaca Al-Quran dalam Keadaan tidak Menutup Aurat ? Diresume Oleh Al-Faqiirah ilallaah Laila Rahmatina Ahmad disampaikan oleh Ustadz Deden Muhammad Makhyaruddin